Darso |
tahun setelah keluar penjara kehidupan Darso mengalami peningkatan,tidak heran karena Ia mempunyai bisnis yaitu sebagai bandar judi togel yang mendatangkan keuntungan ratusan juta rupiah setiap bulannya ,selain itu Ia juga adalah seorang rentenir yang kejam,yang tega mengambil harta orang yang meminjam uang kepadanya dan tidak sanggup mengembalikannya. Saat itu Darso mengawasi semua yang terjadi di rumah mantan kepala desa itu. Nampak seringai senyum licik tersungging di bibirnya.Lalu orang tua itu berjalan menuju rumah mantan kepala desa itu dan menemui ketiga putri Alm Subarja.
"Saya turut berbela sungkawa atas meninggalnya Ayahanda,"kata Darso dengan mimik wajah sedih
"Terima kasih Pak Darso,mohon doa'nya aja semoga ayah kami tenang di alam sana" kata Ratih mewakili keluarga.
"Bapak kalian itu adalah teman dekatku dan sudah ku anggap seperti saudara sendiri, jadi kalau ada apa apa dengan kalian ,jangan sungkan sungkan untuk datang kepadaku"kata Darso
"Sekali lagi terima kasih pada Pak Darso,atas perhatian yang begitu besar kepada keluarga kami"kata Ratih
"Kalau begitu saya mohon diri,karena masih banyak yang harus saya kerjakan di luar sana"kata Darso berpamitan kepada anak anak Subarja.
Darso meninggalkan rumah mantan kades Tegal Arum itu,di dalam mobilnya Darso masih membayangkan kecantikan anak anak Subarja.
"hmmm....anak anak Subarja memang cantik cantik sama seperti ibunya,suatu saat aku pasti bisa meniduri mereka semua,akan aku jadikan mereka budak budakku..hmm" kata Subarja dalam hati sembari tersenyum yang penuh kelicikan.Ia sudah menyiapkan sebuah rencana untuk menjebak mereka.
"hmm...tunggu saja manis aku pasti akan datang untuk kalian" kata Darso dalam hatinya.
Di dalam mobil itu Darso melamun ,Ia sangat terobsesi sekali untuk mendapatkan ketiga putri Subarja,dan entah kenapa pikirannya teringat akan kejadian 12 tahun silam saat Ia pertama kali meniduri Nyai Ambar Sari.....
###
12 tahun yang lalu...
Hujan deras yang mengguyur desa Tegal Arum malam itu membuat warga desa enggan untuk keluar rumah.Namun di antara derasnya air hujan yang turun nampak seseorang menyelinap masuk rumah kepala desa melalui pintu belakang.Langkahnya mengendap menuju kamar utama,dengan kelihaiannya orang itu berhasil membuka pintu kamar.Di dalam kamar nampak seorang wanita tidur di ranjang sendirian.Wanita itu adalah Nyai Ambar Sari (27 thn) istri kepala desa Tegal Arum yakni Subarja (30 thn). Kebetulan waktu itu Pak Kades sedang tidak ada di rumah,karena tengah menghadiri undangan pernikahan kerabatnya di kota lain yang mengharuskannya untuk menginap beberapa hari.Nyai Ambar Sari adalah wanita yang sangat cantik dan paling cantik di daerahnya. Kulitnya yang bersih,kuning langsat,bodynya yang semlohay dengan ukuran payudara 36B,sungguh sosok wanita yang didambakan oleh banyak pria. Sementara itu penyusup yang masuk ke kamar Pak Kades berdecak kagum melihat kecantikan dan kemolekan Nyai Ambar Sari.Tangan kasarnya yang banyak ditumbuhi bulu bulu tipis mengelus wajah wanita cantik itu. Saat itulah Nyai Ambar Sari terbangun,dan kaget sekali melihat ada orang yang sudah berani masuk ke kamar pribadinya.
"Hahh...ka-kamu Kang Darso?Mm-mau apa kamu ..!"kata Nyai Ambar Sari yang terdengar gagap karena masih kaget.
"Hehe..tenang Nyai...jangan takut begitu...aku hanya ingin membuatmu senang malam ini...aku tahu Pak Kades sedang pergi .." kata orang itu yang tak lain adalah Darso (45 thn ) seorang kepala preman yang di takuti di daerah itu.
"Pergi Kamu dari kamarku ini atau aku akan teriak! Aku tidak sudi kamu ada di sini ."kata Nyai Ambar Sari membentak Darso.
"Hehe...kamu kelihatan semakin cantik kalo marah ..Nyai." kata Darso sambil tangannya meraba payudara Nyai Ambar Sari
Diperlakukan seperti itu Nyai Ambar Sari pun marah secara spontan tangannya menampar wajah Darso. Plak! wajah Darso memerah kena tamparan Nyai Ambar Sari, seketika itu juga darahnya langsung naik.
"Dasar lonthe..!!!mau di ajak enak malah main kasar,baiklah kalau itu yang kau mau..aku tak akan segan segan berbuat kasar kepadamu" kata Darso sambil menjambak rambut Nyai Ambar Sari dan menyeretnya turun dari ranjangnya
Dengan pisau yang dibawanya Ia merobek kebaya beserta bawahan yang di pakai Nyai Ambar Sari sehingga kini wanita cantik itu hanya tinggal mengenakan BH dan celana dalam saja. Darso menarik Nyai Ambar Sari ke depan meja rias ,lalu Ia putar tubuh wanita cantik itu agar menghadap ke arah cermin dan membelakanginya. Dengan gerakan ringan pria buruk rupa yang sudah dilanda nafsu syahwat itu menarik celana dalam milik Nyai Ambar Sari tanpa basa-basi. Celana dalam Nyai Ambar Sari yang mungil merosot ke bawah melewati kakinya yang jenjang dan indah. Pantat bulatnya yang putih kini tinggi menantang sang pria buruk rupa.Kedua kaki wanita cantik itu lalu dibuka lebar,sehingga kelihatan liang kemaluan Nyai Ambar Sari yang merah merekah,Darso segera melepas celana kolornya dan seketika itu nampak batang penisnya yang hitam ,berurat,penis dengan diameter 6,5cm dan panjang 20 cm terlihat begitu gemuk dan sekarang menegang dengan kerasnya. Penis itu kini berada tepat di bibir kemaluan Nyai Ambar Sari
Nyai Ambar Sari |
Darso menggesek gesekkannya di belahan pantat Nyai Ambar Sari yang sekal dan bulat, sebentar kemudian"jlebb" seluruh batang penis itu masuk ke dalam vagina Nyai Ambar Sari ,lalu Darso menyetubuhi wanita cantik itu dengan kasar dan brutalnya.
"Aaaaaaauuuuuuuuuuuuwwwwww,...sakitt"terdengar jerit kesakitan wanita cantik itu.
Nyai Ambar Sari merasakan sakit yang luar biasa pada selangkangannya. Ia disetubuhi dalam keadaan vaginanya masih kering karena tanpa proses fore play terlebih dahulu ditambah lagi ukuran penis Darso yang terlalu besar untuk ukuran vaginanya,walaupun wanita cantik itu sudah melahirkan tiga orang anak, tapi vaginanya masih terlalu sempit saat dimasuki penis gemuk milik Darso. Semakin lama gerakan Darso menjadi stabil,rasa sakit yang dirasakan oleh Nyai Ambar Sari di awal tadi kini sudah berganti dengan nikmat yang luar biasa.
"Akh,..akh...akh...akh...Ouggghhhh.."desah Nyai Ambar Sari
Wanita cantik itu tidak percaya pada kenyataan yang dihadapinya bahwa dirinya kini malah menikmati perkosaan itu,Ia menjadi serba salah,sementara itu Darso meresapi setiap kenikmatan yang direguknya, vagina sempit milik Nyai Ambar Sari seakan akan meremas remas batang penisnya.
"Aaaarrrgggghhhh,,,legit sekali tempikmu ini Nyai..ouuuggghhhh" Darso mengerang penuh kenikmatan sambil membisikan kata kata kotornya ke telinga Nyai Ambar Sari. Ia mendekap erat tubuh wanita cantik itu. Bulu bulu yang tumbuh lebat di dadanya itu membuat geli Nyai Ambar Sari dan mendatangkan sensasi tersendiri buat Nyai Ambar Sari. Kini sudah tidak ada lagi penolakan dari wanita cantik itu,Darso memalingkan kepala Nyai Ambar sari ke arahnya. Ia memagut bibir merah merekah milik Nyai Ambar Sari dengan rakusnya,awalnya Nyai Ambar Sari menolaknya,karena tidak tahan dengan bau nafas Darso yang berbau rokok,tapi entah karena sedang dilanda nafsu birahi Nyai Ambar Sari membalas pagutan itu dengan liar pula sehingga persetubuhan itu terlihat begitu panas dan menjadi sebuah pemandangan yang sangat kontras sekali seorang wanita cantik seperti Nyai Ambar Sari disetubuhi dengan brutalnya oleh seorang pria gendut buruk rupa .
"Aaaaaaaarrrrggghhhh...aku keluar.."jerit kenikmatan Nyai Ambar Sari saat mencapai puncak kenikmatan,terasa olehnya cairan cintanya mengucur deras dan membasahi vagina miliknya dan penis gemuk milik Darso.Deru nafasnya terdengar begitu tersengal sengal, tubuhnya melemas.
Darso menarik tubuh Nyai Ambar Sari yang masih terlihat lemas ke tepi ranjang dengan kedua kaki menjuntai kebawah.Kembali Ia memasukkan penis gemuknya ke vagina Nyai Ambar Sari dan meletakkan kedua kaki wanita cantik itu di kedua pundaknya.Dengan gerakkannya yang kasar dan brutal Ia menyetubuhi wanita cantik tanpa memberikan kesempatan pada Nyai Ambar Sari untuk beristirahat.Sementara kedua tangannya yang kasar meremasi kedua payudara Nyai Ambar Sari yang montok sambil sesekali mengenyoti keduanya secara bergantian. Cairan pelumas dari Nyai Ambar Sari membuat gerakan maju mundur Darso menjadi lancar, semakin lama semakin stabil.Tubuh Nyai Ambar Sari menggigil,Ia merasakan kenikmatan yang begitu luar biasa, yang belum pernah Ia dapatkan dari suaminya sendiri. Kedua bola matanya tampak memutih,tubuhnya melenting ke atas saat merasakan gelombang orgasme.
"Aaaaaaaarrrrrrrrgggghhhhhhhhh..." jeritan panjang Nyai Ambar Sari terdengar keras
"Aaaaaarrrggghhh...aku juga keluar Nyai....terimalah pejuhku...ooouuugghh" Darso juga menggeram penuh nikmat saat orgasmenya datang.
Cairan putih kental menyembur dari batang penisnya dan mengisi rahim wanita cantik itu,namun sebagian ada yang meluber keluar karena saking banyaknya cairan pejuhnya. Lalu cepat cepat Ia menarik keluar penisnya itu dan mengoleskan sisa sisa sperma yang masih melekat ke bibir Nyai Ambar sari sambil sesekali memukul mukul kan batang penisnya ke bibir wanita cantik itu.
Nafas keduanya terdengar masih tersengal sengal. Darso merasa sangat puas sekali, seringai senyum nakal menyungging di bibirnya.Sambil mengenakan pakaiannya Ia berkata:
"Aku harap peristiwa ini tidak kau ceritakan kepada siapapun Nyai,..karena kalau itu sampai terjadi aku tidak segan segan untuk menghabisi semua orang orang yang kau sayangi.."
Ancaman Darso itu membuat nyali Nyai Ambar Sari menjadi ciut,Ia tidak ingin itu sampai terjadi pada keluarga yang sangat Ia sayangi. Demi keselamatan keluarganya Ia berniat memendam rahasia itu toh Ia juga menikmati perkosaan itu. Setelah selesai mengenakan pakaiannya Darso mengecup bibir wanita cantik itu, lalu pergi meninggalkannya. Tubuh Nyai Ambar Sari masih tergeletak di ranjangnya dalam keadaan bugil. Nampak cairan sperma milik Darso meleleh keluar dari vaginanya. Nyai Ambar Sari merasakan tubuhnya sangat lemas sekali. Tulang tulangnya serasa dilolosi dari tubuhnya,baru kali ini Ia merasakan persetubuhan yang luar biasa. Akhirnya Ia tertidur dengan sendirinya. Keesokan harinya Ia terbangun dengan tubuh yang terasa segar walaupun di selangkangannya masih terasa ngilu. Ia masih ingat peristiwa semalam yang secara tidak sengaja telah mengantarkan Ia menjadi wanita yang haus sex. Semenjak saat itu Darso sering datang kepadanya dan meminta untuk berhubungan badan lagi, namun lagi lagi Nyai Ambar Sari tak mampu untuk menolaknya dan hubungan gelapnya dengan Darso tak ada seorang pun yang tahu kecuali mereka berdua. Hubungan mereka semakin lama semakin dekat, bahkan tak jarang malah wanita cantik itu yang meminta disetubuhi dengan berbagai macam variasi gaya. Sungguh Ia kini menjadi kuda betina yang binal bagi Darso. Selama ini kehidupan seksnya dengan suaminya tidak membuat dirinya terpuaskan, akhirnya Ia lari pada Darso yang mampu memberinya kepuasan yang luar biasa. Hingga suatu hari terdengar kabar bahwa Darso telah masuk penjara dan akan menjalani hukuman selama 10 tahun penjara atas perbuatannya yang merampok dengan kekerasan. Setelah Darso masuk penjara kehidupan seks Nyai Ambar Sari terasa hambar, namun Darso telah meninggalkan benih di rahimnya. Hingga saat Ia melahirkan anak dari benih Darso,Nyai Ambar Sari meninggal bersama bayi yang dilahirkannya karena terlalu banyak mengeluarkan darah. Nyai Ambar Sari meninggalkan ketiga orang putri yang cantik cantik.
###
Mobil yang membawa Darso meluncur menuju ke sebuah desa yang jauh dari desa Tegal Arum, lalu berhenti di sebuah rumah milik Anton (30 thn ) seorang pengusaha jamu tradisonal dan juga orang yang telah dikalahkannya dalam perjudian di kafe miliknya. Saat itulah Darso tersadar dari lamunan indahnya. Anton seorang Chinese dan juga pengusaha jamu tradisional itu sudah banyak berhutang kepada Darso hingga seluruh asetnya habis termasuk rumah seisinya juga menjadi jaminan. Kini Anton sudah tidak memiliki apa apa lagi, padahal Ia masih harus menghidupi anak dan istrinya yang bernama Mira( 28 thn) .Pasangan Anton dan Mira di karuniai satu anak perempuan yang masih TK. Darso segera memasuki rumah Anton dan menemui Anton.
"Selamat sore Pak Anton,bagaimana hari ini sudah ada belum uangnya" kata Darso menagih hutang kepada Anton.
"Maafkan saya Pak Darso,sepertinya hari ini saya belum bisa membayar hutang,kalau diperkenankan beri saya waktu sebulan atau dua bulan ke depan karena tidak mungkin mendapatkan uang sebanyak itu dalam hitungan hari"kata Anton meminta untuk diberi keluangan waktu.
"Tidak bisa seperti itu Pak Anton,kesepakatan kita adalah hari ini, kalo hari ini tidak ada uang berarti hari ini juga bapak dan keluarga bapak harus angkat kaki dari rumah ini"kata Darso tegas.
"Maafkan saya Pak,tolong beri saya waktu" kata Anton memohon
Saat itulah istri Anton yakni Mira keluar membawa nampan yang di atasnya berisi minuman untuk disuguhkan pada tamunya. Mira adalah wanita yang berwajah cantik dengan body yang montok berisi. Saat itu Mira mengenakan setelan kaos ketat berwarna pink dengan belahan dadanya terbuka sedikit dan bawahan rok setinggi dibawah lutut,sehingga ukuran payudaranya yang besar 36D seakan tidak muat saat Ia mengenakan kaos ketat seperti sekarang. Saat membungkuk untuk menyuguhkan minuman nampak terlihat jelas kedua bukit kembar Mira yang menggoda iman para lelaki yang melihatnya. Melihat itu Pak Darso menelan air liurnya, ia sangat mengagumi kecantikan Mira dan juga kemolekan tubuhnya. Setelah melihat kecantikan Mira, niatnya yang tadinya untuk menagih hutang kepada Anton kini berubah berganti keinginannya untuk meniduri wanita cantik itu. Langsung terlintas sebuah rencana dalam benaknya untuk memuluskan keinginannya itu.
"Baiklah Pak Anton,hari ini anda saya maafkan dan saya beri waktu sebulan ke depan,tapi ada syaratnya"kata Darso
"Syaratnya apa Pak, mungkin saya bisa memenuhinya" tanya Anton
"Syaratnya hari ini saya mau tidur dengan istri Pak Anton, itu juga kalau Pak Anton mau, kalau tidak, sekarang juga Pak Anton harus angkat kaki dari sini"kata Darso
Nampak kebimbangan tergurat dari diri Anton, antara menerima dan tidak, tapi Ia tidak bisa kalau hari ini harus pergi dari rumahnya, karena memang tidak ada persiapan sama sekali. Ia tak mau hidup menjadi gelandangan.
"Ta-tapi ini harus saya bicarakan dulu dengan istri saya Pak"kata Anton sedikit gugup
"Silahkan ,saya beri waktu satu jam, kalau mau suruh istri Pak Anton untuk mempersiapkan diri"kata Darso
Kemudian Anton segera masuk ke kamarnya untuk menemui istrinya.Ia langsungmenceritakan kronologinya dan menyampaikan keinginan Pak Darso. Mendengar hal itu, kedua mata Mira terbelalak seakan tak percaya pada cerita Anton.
"Apa..!!! jadi uang kita selama ini habis di meja judi ,dan sekarang kamu sudah berhutang banyak pada orang itu,dan sebagai bayarannya aku harus tidur dengan orang tua itu,..Tidak Ton..!!! aku tidak mau" kata Mira sambil menangis.
"Maafkan aku Mir,..aku sudah terlena dalam kebisaan burukku,..tapi kalau kamu gak mau,sekarang juga kita harus pergi dari rumah ini.." kata Anton
Mendengar itu, Mira juga menjadi bimbang, ia masih memikirkan buah hatinya, ia tak mau hidup menggelandang.
"Tega kamu Ton,..aku benci kamu..."kata Mira yang menangis sambil menonjok pundak Anton
"Sudah terlambat untuk menyesali Mir, sekarang juga kamu harus penuhi keinginan Pak Darso" kata Anton sambil meninggalkan istrinya yang masih menangis keluar dari kamar untuk menemui Darso.
Di ruang tamu Darso sudah menunggu, nampak tersungging senyum penuh kemenangan di bibirnya yang dower.
"Gimana Pak Anton,apa bisa dipenuhi syarat dari saya" kata Darso
"Sudah Pak,sekarang juga Bapak bisa ke kamar, mari saya antar.." kata Anton sambil mengajak Darso menuju ke kamar pribadinya.
Mereka berdua segera masuk ke kamar Anton. Di dalam kamar terlihat Mira yang menangis duduk di tepi ranjang, matanya terlihat sembab. Mira merasakan hatinya begitu perih dan sakit, dirinya yang selama ini mencoba untuk menjadi istri yang setia, namun balasan dari suaminya sungguh membuatnya sakit. Sebentar lagi Ia akan ditiduri oleh orang tua yang seumuran dengan ayahnya, semua itu karena kebiasaan berjudi Anton sehingga hartanya habis di meja judi dan sebagai jaminan Ia harus merelakan tubuhnya untuk ditiduri Darso, bandot tua yang juga rentenir. Darso mendekati Mira,dan duduk di samping wanita cantik itu.
"Kenapa menangis manis,...?tenang saja sebentar lagi aku akan memberimu kenikmatan yang mungkin belum pernah kau dapatkan dari suamimu itu..."kata Darso sambil tangannya membelai rambut indah Mira
Mendengar kata kata Darso ,Mira rasanya ingin muntah,Ia sangat membenci bandot tua si Darso.
"Tak usah banyak ngomong begitu,kalau bapak menginginkan tubuhku segera saja lakukan."kata Mira sengit.
"Wuih,,galak juga kamu manis,...rupanya kamu tidak sabar ingin segera meraih kenikmatan itu,..Baiklah kalau begitu,.."kata Darso.
Darso memegang dagu Mira, tapi Mira masih tampak acuh saja,tatapan matanya yang sengit membuat Darso merasa tertantang untuk menaklukan wanita cantik itu. Bukan Darso namanya kalau tidak bisa menaklukkan wanita, pengalamannya yang sudah banyak meniduri para wanita cantik membuatnya percaya diri. Tak lama kemudian Ia memagut bibir indah Mira,namun Mira belum siap, ditambah lagi bau nafas tak sedap dari mulut Darso membuat perutnya mual,Mira berusaha mendorong tubuh orang tua itu, tapi apalah daya tenaga seorang wanita. Sepertinya,melawan tenaga Darso yang jauh lebih kuat.Dengan terpaksa Ia melayani pagutan Darso,sehingga kini mereka berdua terlibat dalam percumbuan yang panas. Lidah mereka saling mengait, sementara Anton yang duduk di sofa tak jauh dari ranjang, melihat pemandangan di mana istrinya sedang dicumbu laki laki lain itu menjadi terangsang. Darso menjilati daun telinga Mira,kemudian turun ke leher, sambil tangannya menyibakkan rok yag dikenakan Mira, tangannya menyusup ke dalam rok dan mulai meraba raba paha Mira yang terlihat putih mulus. Saat roknya tersingkap ke atas, tidak hanya itu saja, tangan Darso juga mulai menyusup ke dalam celana dalam Mira. Di sana jari jarinya bermain dan jari tengahnya masuk ke dalam kemaluan Mira, diperlakukan seperti itu Mira mendesah. Mira mulai terangsang oleh aksi yang dilakukan Darso, Ia menggelinjang tak karuan saat dirasakannya jari jemari Darso mengocok vaginanya,sementara itu tangan kiri Darso juga meremasi payudara Mira yang montok yang masih terbungkus oleh BH. Mira semakin mendesah, dalam dirinya tengah terjadi gejolak batin antara menolak atau menikmati setiap rangsangan yang diberikan Darso.
Mira |
"Aakkhhh.."desah Mira terdengar lirih.
Melihat Mira yang sudah mulai terangsang, Darso segera berdiri. Ia melepaskan baju yang dikenakannya,nampaklah kini perutnya yang buncit,dan juga banyak bulu lebat yang tumbuh di dadanya,Ia juga melepas celana berikut celana dalamnya,sehingga kini terlihat di depan mata Mira batang penis gemuk Darso yang berdiri tegak,dan terlihat kokoh. Melihat penis Darso yang besar dan panjang, Mira menjadi terpana, rasanya baru kali ini Ia melihat penis sebesar milik Darso, punya suaminya saja tidak sebesar itu, bahkan penis milik suaminya tidak ada separonya dibanding penis milik Darso.Ia membayangkan betapa sakitnya kalau penis itu masuk ke liang vaginanya, pastinya akan sakit sekali. Namun disisi lain Ia juga penasaran ingin merasakan penis besar milik Darso.Darso menyuruh Mira berdiri dan melepaskan semua pakaian yang dikenakannya. Kini kedua insan berlainan jenis dengan perbedaan usia yang terpaut jauh itu sama sama bugil, Darso begitu mengagumi bentuk tubuh Mira yang seksi dan montok dengan pantatnya yang sekal, juga membulat besar bikin gemes setiap lelaki yang memandangnya, selain itu payudara Mira juga tak kalah montoknya. Walaupun Ia sudah beranak tapi payudara itu masih kelihatan kencang. Dirangkulnya kedua pundak Mira dengan kedua tangannya,lalu Ia mendekatkan bibirnya pada bibir Mira, kembali bibir mereka saling memagut. Terdengar erangan dari mulut Mira saat Darso mengenyoti payudaranya secara bergantian.
"Aakkkhh..."desahan Mira sewaktu Darso mencupangi lehernya,
Darso meminta Mira untuk berlutut di depannya,rupanya Ia ingin disepong oleh Mira.Mira merasa canggung dan sedikit jijik karena ini adalah pengalaman pertama,dengan suaminya Ia belum pernah melakukan itu,namun karena terpaksa Ia akhirnya menuruti permintaan Darso.
"Jangan diam saja manis,...ayo jilati kontolku ini..."kata Darso sambil tangannya meraih tangan Mira dan mengarahkannya pada batang penisnya.
"hmmm.."suara Mira saat menjilati penis Darso.
Lama lama Darso menjadi tidak sabar dengan tangan kirinya Ia menjambak rambut Mira sementara tangan kanannya memegangi penisnya dan memaksanya masuk ke dalam mulut Mira. Mira tersedak karena kaget, tapi itu terjadi tidak lama karena Darso mulai memompa penisnya di dalam mulutnya yang mungil.
"Aaarrrghhh..."Darso menggeram penuh kenikmatan saat memompa mulut Mira dengan penisnya.
Kejadian itu terjadi tidak berapa lama,karena Darso masih ingin mereguk kenikmatan yang lebih dari itu. Segera Ia tarik penisnya dari mulut Mira,dan menyuruh wanita cantik itu untuk rebahan di tepi ranjang dengan kaki terjuntai ke lantai, lalu Ia membuka kedua paha Mira lebar lebar, tangan kanannya berusaha memasukkan penisnya ke vagina Mira yang sempit. Agak lama Ia melakukan hal itu. Dengan susah payah akhirnya usahanya membuahkan hasil, penisnya berhasil masuk ke dalam liang vagina Mira
"Aaakkhh,..sakiitttt.."jerit Mira lirih karena merasakan sakit yang luar biasa
Saat itu Darso juga merasakan kenikmatan menyetubuhi wanita cantik itu. Ia merasakan batang penisnya seakan diremas remas oleh dinding vagina Mira yang terasa begitu hangat dan masih terasa sempit walaupun sudah pernah melahirkan.
"Arrrrgggghhhh,legit sekali tempikmu ini manis,...aku jamin setelah ini kamu pasti akan ketagihan." Darso menggeram sambil menceracau tak karuan.
Sambil menggenjot vagina Mira ,Darso juga meremas kedua bukit kembar Mira yang montok dengan tangannya, sesekali Ia juga mengenyoti payudara Mira yang kenyal, putingnya yang memerah terkadang Ia gigit kecil kecil. Mira menggelinjang tak karuan merasakan sensasi kenikmatan yang belum pernah Ia dapatkan dari suaminya, dari tadinya yang acuh kepada orang tua itu. Kini sedikit demi sedikit perasaannya mulai berubah, saat ini Ia merasakan perasaannya yang membuncah. Ia merasa nyaman sekali disetubuhi orang tua itu,rasa sakit yang dirasakannya saat pertama kali penis Darso memasuki liang vaginanya kini berganti dengan kenikmatan yang sungguh luar biasa.
Melihat istrinya sedang disetubuhi oleh lelaki lain,Anton juga ikut terangsang,Ia mengamati setiap yang terjadi tanpa berkedip,perlahan Ia memelorotkan celana yang dipakainya. Ia mengeluarkan batang penisnya yang menegang,ukuran penisnya memang tidak ada separonya dari milik Darso,kira kira sebesar jempol kaki orang dewasa. Anton mengocok batang penisnya sambil menyaksikan istrinya disetubuhi Darso,akhirnya keluar cairan putih kental dari penisnya, Ia merasakan ejakulasi. Darso yang masih menggenjot vagina Mira, melihat Anton menjadi tersenyum mengejek.
"hehe...lihat suamimu itu manis,kontolnya saja tidak lebih besar dari jempol kakiku...udah gitu letoy lagi...aku yakin kamu pasti tidak pernah merasa puas oleh kontol seupil gitu...hehe" kata Darso mengejek Anton.
Direndahkan seperti itu Anton tidak marah karena kini Ia tidak punya kekuatan apa apa. Ia menyadari semua yang dikatakan Darso ada benarnya juga.
"I-iya pak...betul sekali,..kontol suamiku memang kecil, selama ini aku hanya berpura pura saja merasa puas,padahal sebenarnya tidak.." kata Mira
"Tenang saja manis ,..mulai hari ini aku akan selalu memuaskanmu.."kata Darso
"I-iya Pak...aku akan selalu menunggumu..untuk menerima kenikmatan darimu" kata Mira .
Tak terasa sudah satu jam Darso menggenjot vagina Mira. Gerakannya semakin cepat, saat itu lah Mira merasa seperti ada yang mau meledak dalam dirinya,tubuhnya melengkung ke atas, bola matanya memutih,rupanya Ia tengah dilanda orgasme yang hebat.
"Aaaaaaaaaaarrrrrrrkkkkkhhhhhhhhh......aku keluar Pak..." teriak Mira saat merasakan orgasme.
Sesaat kemudian tubuhnya terasa sangat lemas,nafasnya tersengal sengal memburu. Sementara Ia melihat Darso belum menunjukkan tanda tanda akan orgasme. Dalam hatinya Ia mengagumi Darso yang begitu perkasa walaupun usianya sudah lanjut.Baru kali ini Mira merasakan kenikmatan yang luar biasa,dengan suaminya Ia tidak pernah melakukan persetubuhan sampai bertahan lama,karena biasanya baru lima menit suaminya sudah keluar terlebih dulu,sebelum Ia merasakan kepuasan. Senyum manja mengembang dari bibirnya yang indah, yah...kini Ia bisa tersenyum puas berkat Darso. Darso meminta Mira untuk bangun dan berganti gaya. Mira pun turun dari ranjang lalu kedua tangannya berpegangan pada bibir ranjang sementara posisinya membelakangi Darso. Rupanya Darso menginginkan posisi doggy style. Setelah merasa Mira sudah siap, Darso menusuk vaginanya dari belakang.
"Aaakkkhhh..."desahan Mira terdengar kembali saat vaginanya ditusuk dari belakang.
Awalnya gerakan Darso begitu pelan, semakin lama gerakannya semakin cepat dan stabil. Saat itulah Mira merasakan orgasmenya datang lagi, namun Darso terus menggenjotnya seakan tenaganya tidak pernah habis. Mira merasakan Darso seperti kuda jantan yang kuat. Sambil menggenjot vagina Mira ,Darso menjambak rambutnya dan menolehkan kepala wanita itu ke arahnya,lalu Darso memagut bibir Mira. Mereka berdua saling memagut. Hampir dua jam mereka melakukan persetubuhan hingga suatu saat Darso merasakan orgasmenya akan datang.
"Arrrrrrrrrrrggghhhhhhh,...aku keluar manis..terimalah pejuhku ini...arrrrgghhhh" Darso menggeram merasakan kenikmatan, terasa cairan putih kental menyembur keluar dari penisnya dan mengisi rahim Mira, sebagian ada yang keluar melalui celah celah dinding vaginanya.
"Aaakkkhhh...aku juga Pak..." Mira juga ikut menjerit nikmat saat orgasmenya datang lagi.
Nafas keduanya terdengar memburu, Darso memeluk erat tubuh Mira agar tidak sampai ambruk ke lantai. Sementara Mira merasakan tubuhnya lemas sekali, benar benar persetubuhan luar biasa dirasakan oleh Mira untuk pertama kalinya. Kembali Mira tersenyum penuh bahagia.
"Terima kasih manis....aku betul betul merasa puas hari ini.." kata Darso sambil mengenakan pakaiannya kembali.
"Iya Pak,...sama - sama,Mira juga merasa puas..." kata Mira yang tergolek lemas di ranjangnya dalam keadaan bugil.
Setelah selesai mengenakan pakaiannya Darso memanggil Anton.
"Anton,..sini kamu,..mulai sekarang hutang hutangmu jangan kau pikirkan lagi, tapi aku minta kamu ceraikan Mira,..karena mulai hari ini kamu dan Mira akan menjadi budakku...yang harus mengikuti semua keinginanku,..surat perjanjiannya akan aku bawa lusa..dan harus ditanda tangani kamu dan Mira..mengerti !!!"kata Darso tegas
“Mengerti Pak,..saya dan Mira siap menjadi budak Pak Darso" kata Anton
Kemudian Darso meninggalkan rumah Anton, ia merasa senang karena korbannya bertambah lagi. Sejak saat itu Anton dan Mira resmi bercerai tapi tetap serumah, hanya sekarang posisinya Mira menjadi tuan rumah dan Anton dijadikan pembantu di rumah itu. Tapi keduanya tetap budak Darso yang harus mengikuti semua keinginan Darso. Sementara Darso saat ini sedang menyusun rencana untuk menjebak ketiga putri Nyai Ambar Sari. Ia benar benar sangat menginginkan bisa meniduri ketiga wanita cantik itu
Bersambung....
By: Rexi Lee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar